Gamma Rangers:
Blackout
Epilog
"Dengan
ini saya sampaikan. Selama saya memimpin Jawa Timur, saya tak akan memberikan
toleransi sedikitpun terhadap segala bentuk aksi terorisme", pesan
Gubernur Zuger saat mengakhiri konferensi pers terkait dengan insiden di
bendungan Sutami. Sebuah konferensi pers yang penuh muatan politis, mengingat
Gubernur Zuger sedang berusaha mempertahankan posisinya sebagai gubernur untuk
periode kedua.
CB
segera mematikan televisi di ruang pertemuan. Di konferensi pers tadi tak
sekalipun Gubernur menyebut keterlibatan Delta Force dalam menanggulangi
insiden tersebut. Tetapi seluruh personel Delta Force telah terbiasa dengan
kondisi semacam itu. Karena Delta Force adalah satuan khusus yang lebih banyak
bergerak di belakang layar.
Di
ruang pertemuan itu sekarang sedang berkumpul seluruh anggota tim Alpha dan tim
Gamma. Mereka merayakan keberhasilan dengan makan siang bersama.
"Jujur
saja, aku tak paham dengan perkataannya tentang 'waktu dan tempat dimana warna
biru dihilangkan' itu", celetuk Saboteur.
"Ah,
benar. Aku juga penasaran dengan kode itu", kata Kolonel Blues. Letnan
Angus dan Letnan Suko tampak mengangguk tanda mereka juga penasaran.
Tetapi
sampai beberapa waktu lamanya, tak ada yang mampu menjelaskan maksud sandi
tersebut. Semua orang di dalam ruangan terpaku melihat sandi yang oleh CB
ditampilkan di layar.
"Ah,
ternyata begitu", kata Ace sambil mengangguk-angguk. "Sandi itu
hanyalah sebuah kode sederhana", lanjutnya.
"Ah,
betul sekali. Sekarang aku tahu maksudnya", kata CB setelah beberapa saat.
Satu persatu yang ada dalam ruangan itu memahami maksud sandi tersebut. Mereka
tersenyum puas karena misteri sandi bom itu telah terungkap.
"Hei,
beritahu aku... Apa artinya sandi itu?", tanya Saboteur masih kebingungan.
"Benar-benar
waktu dan tempat dimana warna biru dihilangkan", ujar CB tersenyum lebar.
"Woyyy...
Kasih tahu dong...", pinta Saboteur memelas.
* F
* I * N *
No comments:
Post a Comment